Kamis, 25 April 2013

Badan Litbang Kehutanan Gelar Seminar Green Economy


BOGOR, bogorpos.com - Dalam memperingati 100 tahun kelitbangan kehutanan Indonesia, Badan Litbang Kehutanan gelar seminar tentang Ekonomi Hijau atau Green Economy. Seminar yang mengambil tema 'Application of Green Economy for Sustainable Forest Development' dilaksanakan di ruang Sudiarto, Badan Litbang Kehutanan, Jalan Gunung Batu No.5 Bogor, Rabu (24/04.13). Hadir para pembicara diantaranya Kepala Badan Litbang Kehutanan (Balitbang), Director General CIFOR, Regional Coordinator ICRAF.
Dalam seminar yang berlangsung satu hari itu bertujuan untuk berbagi informasi dan tukar pendapat seluruh pemangku kepentingan, lembaga riset, kalangan akademisi, LSM dan pihak-pihak terkait dalam merumuskan dan menterjemahkan konsep Ekonomi Hijau di sektor Kehutanan dalam mencapai tujuan berkelanjutan.
Kabalitbang Kehutanan, Dr. Iman Santoso dalam siaran persnya mengatakan, banyaknya penelitian yang dilakukan Litbang Kehutanan merupakan bagian dari kerangka mewujudkan Ekonomi Hijau disektor kehutanan untuk lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan. Dimana produk-produk yang dihasilkan dari Ekonomi Hijau tersbut bersifat ramah lingkungan dan tidak berdampak negatif bagi kehidupan.
"Konsep Ekonomi Hijau sudah di awali dengan berbagai kebijakan dan program pembangunan yang dijabarkan dalam berbagai kegiatan," kata Iman dihadapan sejumlah wartawan.
Dijelaskan lebih lanjut, berbagai kegiatan tersebut antara lain, upaya pemanfaatan optimalisasi lahan, moratorium konversi hutan alam, program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat, corporate Social Responcibility (CSR) penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) Indonesia pada produk-produk hasil hutan dan sejumlah kegiatan lainnya.
Di lain pihak, kata dia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada tahun 2011 telah meluncurkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang menjadi acuan pembangunan Indonesia. MP3EI sendiri langkah untuk menjadikan Indonesia sepuluh negara besar dunia pada tahun 2025 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan.
"Untuk mencapai hal tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi Riil rata-rata sekitar 7-9 persen pertahun secara berkelanjutan. Tentunya tantangan besarnya adalah bagaimana MP3EI ini bersinergi dengan Ekonomi Hijau sektor kehutanan, yang salah satu indikatornya adlah penurunan tingkat emisi karbon dan peningkatan stok karbon di hutan," pungkas Iman
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar