Sabtu, 27 April 2013

Giliran Mahasiswa Kembali Kritisi Kebijakan Pemkot Bogor


BOGOR, bogorpos.com - Keberadaan hotel Amaroossa kembali di soal. Kini giliran para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa UIKA (KAMU), keluarga FKIP Universitas Pakuan (Unpak), LDK Universitas Djuanda Bogor mengkritisi kebijakan pemerintah Kota Bogor mengenai keberadaan Hotel yang berdampingan dengan Tugu Kujang tersebut.

Koordinator KAMU, Syamsul Anam menilai, Keberadaan Hotel Amaroossa merupakan bentuk penghinaan terhadap masyarakat dan mahasiswa. Pasalnya, Tugu Kujang adalah simbol perjuangan masyarakat sunda, khususnya Bogor. Tugu Kujang juga menjadi simbol perjuangan Mahasiswa Bogor melawan Tirani, sehingga tugu kujang menjadi tempat yang strategis bagi Mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya.

"Kami telah melakukan konsolidasi kepada mahasiswa yang ada di Bogor untuk menuntut Pemkot Bogor agar mencabut izin pembangunan Hotel Amaroossa," kata Syamsul lepada bogorpos.com.
Terpisah, keluarga besar FKIP Unpak Bogor mengaku sangat keberatan degan berdirinya hotel Amarrossa di samping tugu kujang. Nilai estetika tugu kujang sudah tenggelam, tugu kujang yang seharusnya menjadi titik pusat budaya Kota Bogor, kini secara moril sudah tidak ada harganya lagi.

"Pemerintah yang cenderung tidak memikirkan bagaimana nanti ke depan, seharusnya apapun hal yang mengenai perkembangan fisik di Kota Bogor harus di sosialisasikan dahulu kepada masyarakat. Ini adalah tugas dan kewajiban kabag humas yang harus pro rakyat," tegas salah satu pengurus BEM FKIP Unpak, Sandi M. Ilham.
Sementara itu, LDK Universitas Djuanda, Rian Amirul Hakim menuturkan, selain simbol Kota Bogor, tugu kujang memiliki nilai historis dan filosofis yang mewakili karakter Kota Bogor.  "Maka dari itu, selamatkan tugu kujang dari kepentingan-kepentingan oligarki," tutur Rian.

Diungkapkan lebih lanjut,  mahasiswa akan melakukan aksi penyelamatan simbol-simbol budaya Bogor lainnya dengan mengajukan judicial review peraturan daerah tentang IMB yang tidak memperhatikan aspek budaya.

Herman Bonz- bogorpos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar