BOGOR, bogorpos.com
- Keberadaan hotel Amaroossa kembali di soal. Kini giliran para
mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa UIKA (KAMU), keluarga
FKIP Universitas Pakuan (Unpak), LDK Universitas Djuanda Bogor
mengkritisi kebijakan pemerintah Kota Bogor mengenai keberadaan Hotel
yang berdampingan dengan Tugu Kujang tersebut.
Koordinator
KAMU, Syamsul Anam menilai, Keberadaan Hotel Amaroossa merupakan bentuk
penghinaan terhadap masyarakat dan mahasiswa. Pasalnya, Tugu Kujang
adalah simbol perjuangan masyarakat sunda, khususnya Bogor. Tugu Kujang
juga menjadi simbol perjuangan Mahasiswa Bogor melawan Tirani, sehingga
tugu kujang menjadi tempat yang strategis bagi Mahasiswa untuk
menyampaikan aspirasinya.
"Kami
telah melakukan konsolidasi kepada mahasiswa yang ada di Bogor untuk
menuntut Pemkot Bogor agar mencabut izin pembangunan Hotel Amaroossa,"
kata Syamsul lepada bogorpos.com.
Terpisah,
keluarga besar FKIP Unpak Bogor mengaku sangat keberatan degan
berdirinya hotel Amarrossa di samping tugu kujang. Nilai estetika tugu
kujang sudah tenggelam, tugu kujang yang seharusnya menjadi titik pusat
budaya Kota Bogor, kini secara moril sudah tidak ada harganya lagi.
"Pemerintah
yang cenderung tidak memikirkan bagaimana nanti ke depan, seharusnya
apapun hal yang mengenai perkembangan fisik di Kota Bogor harus di
sosialisasikan dahulu kepada masyarakat. Ini adalah tugas dan kewajiban
kabag humas yang harus pro rakyat," tegas salah satu pengurus BEM FKIP
Unpak, Sandi M. Ilham.
Sementara
itu, LDK Universitas Djuanda, Rian Amirul Hakim menuturkan, selain
simbol Kota Bogor, tugu kujang memiliki nilai historis dan filosofis
yang mewakili karakter Kota Bogor. "Maka dari itu, selamatkan tugu
kujang dari kepentingan-kepentingan oligarki," tutur Rian.
Diungkapkan
lebih lanjut, mahasiswa akan melakukan aksi penyelamatan simbol-simbol
budaya Bogor lainnya dengan mengajukan judicial review peraturan daerah
tentang IMB yang tidak memperhatikan aspek budaya.
Herman Bonz- bogorpos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar