Tuesday, 30 April 2013
Reporter : Herman bonz
![]() |
Berita Lainnya
|
BOGOR, bogorpos.com -
Masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bogor (GRB) menggelar
aksi unjuk rasa di depan Gedung Balaikota dan halaman DPRD Kota Bogor,
Selasa (30/4/13). Dalam aksinya, para pengunjuk rasa menyampaikan tiga
tuntutan, salah satunya agar Untung Kurniadi mundur dari jabatannya
sebagai Direktur Umum PDAM, karena disinyalir telah menyalahgunakan
dana PDAM untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
"Kami
mendesak Walikota Bogor untuk segera mencopot Untung Kurniadi dari
Jabatan Direktur Umum PDAM Tirta Pakuan," kata Ruhyat Sujana,
koordinator unjuk rasa.
Tak
hanya itu, pihaknya meminta agar Kejari Bogor untuk terus mengawasi dan
menyelidiki sejumlah proyek yang ada di PDAM Tirta Pakuan. Para
pengunjuk rasa juga meminta Walikota Bogor untuk membersihkan PDAM dari
orang-orang yang menjadi Tim Sukses calon Walikota. Untung pun dinilai
para pengunjuk rasa telah melakukan politik praktis dengan rencananya
yang akan maju di pilwalkot mendatang.
"Jika
Untung Kurniadi tetap menjabat sebagai Dirum, kita khawatir PDAM akan
jadi mesin uang untuk kepentingan pilwalkot," tegas dia.
Para pengunjuk rasa diterima staf ahli bidang kepemerintahan, Hendi Iskandar di depan pintu gerbang Balaikota Bogor.
Hendi
mengatakan, bahwa masyarakat jangan hanya dapat menyampaikan tuntutan
secara lisan. Namun, harus menyertakan bukti-bukti yang kuat. Jika
memang terbukti sesuai tuntutan, maka masyarakat bisa saja
melanjutkannya sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
"Kalau
masalah keterlibatannya dalam politik praktis, saya tidak tahu. Namun,
jika buktinya jelas ya silahkan dilanjutkan. Jangan sampai para
pengunjuk rasa malah beropini dan berbuat suudzon," kata Hendi kepada
wartawan.
Kendati
begitu, lanjut Hendi, pihaknya akan menyampaikan tuntutan para
pengunjuk rasa tersebut kepada Badan Pengawas PDAM Tirta Pakuan untuk
dicari sampai sejauhmana kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar