Tuesday, 07 May 2013
Reporter : Irvan
![]() |
BOGOR, bogorpos.com
- Dalam rangka penyelenggaraan pemilihan bupati (pilbup) Bogor, yang
akan berlangsung pada 8 September 2013 mendatang. Komisi Pemilihan Umum
Daerah (KPUD) Kabupaten Bogor, mendapatkan dana hibah dari pihak
pemerintah sebesar 105 milyar rupiah, untuk menyelenggarakan pesta
demokrasi di Bumi Tegar Beriman.
Ketua KPUD kabupaten Bogor, Achmad fauzi, mengatakan, besaran biaya hibah dari PemKab Bogor itu anggarannya akan dipakai untuk pelaksanaan dua putaran serta apabila ada sengketa pada pilbup nanti.
“Dana sebesar itu sesuai dengan nota hibah yang sudah ditandatangani dari pemerintah daerah yakni sebesar 105 milyar, yang akan digunakan untuk 3 kegiatan yakni untuk putaran pertama, untuk pemungutan suara ulang jika terjadi sengketa, serta untuk pemungutan putaran kedua,” katanya kepada BogorPos.com, Selasa, (6/5) kemarin.
Dalam pilbup nanti, menurutnya pada satu putaran anggaran yang akan digunakan adalah sebesar 57 miliar rupiah. Sementara sisanya, untuk cadangan apabila berlangsung dua putaran.
"Dana untuk satu putaran itu, kami kalkulasikan akan memakan biaya sebanyak 57 miliar rupiah. Sementara apabila berlangsung dua putaran dan ada pemungutan suara ulang, kami membutuhkan tambahan anggaran sebesar 26 miliar rupiah. Sisanya akan kami kembalikan kepada Pemkab Bogor," tuturnya.
Selain itu anggaran akan semakin membengkak jika saat pelaksanaan pemungutan suara ada gugatan atau sengketa dari salah satu peserta kandidat. Disinggung besarnya anggaran pilbup itu, dia mengatakan sebagian besar dana tersebut tersedot untuk honor petugas penyelenggara pilbup, seperti KPPS, PPK, dan PPD.
“Jika jumlah petugas ada 70 ribu penyelenggara, dan dikalikan honorarium KPPS sebesar 125 ribu, sudah berapa puluh milyar uang yang harus dikeluarkan, belum lagi yang lainnya,” terang Fauzi.
Ketua KPUD kabupaten Bogor, Achmad fauzi, mengatakan, besaran biaya hibah dari PemKab Bogor itu anggarannya akan dipakai untuk pelaksanaan dua putaran serta apabila ada sengketa pada pilbup nanti.
“Dana sebesar itu sesuai dengan nota hibah yang sudah ditandatangani dari pemerintah daerah yakni sebesar 105 milyar, yang akan digunakan untuk 3 kegiatan yakni untuk putaran pertama, untuk pemungutan suara ulang jika terjadi sengketa, serta untuk pemungutan putaran kedua,” katanya kepada BogorPos.com, Selasa, (6/5) kemarin.
Dalam pilbup nanti, menurutnya pada satu putaran anggaran yang akan digunakan adalah sebesar 57 miliar rupiah. Sementara sisanya, untuk cadangan apabila berlangsung dua putaran.
"Dana untuk satu putaran itu, kami kalkulasikan akan memakan biaya sebanyak 57 miliar rupiah. Sementara apabila berlangsung dua putaran dan ada pemungutan suara ulang, kami membutuhkan tambahan anggaran sebesar 26 miliar rupiah. Sisanya akan kami kembalikan kepada Pemkab Bogor," tuturnya.
Selain itu anggaran akan semakin membengkak jika saat pelaksanaan pemungutan suara ada gugatan atau sengketa dari salah satu peserta kandidat. Disinggung besarnya anggaran pilbup itu, dia mengatakan sebagian besar dana tersebut tersedot untuk honor petugas penyelenggara pilbup, seperti KPPS, PPK, dan PPD.
“Jika jumlah petugas ada 70 ribu penyelenggara, dan dikalikan honorarium KPPS sebesar 125 ribu, sudah berapa puluh milyar uang yang harus dikeluarkan, belum lagi yang lainnya,” terang Fauzi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar