Thursday, 02 May 2013
Reporter : Alfarissy
Sebanyak 200 bus yang berasal dari 29 perusahaan oto bus (PO) dan 200 pedagang dikawasan Terminal Baranangsiang sepakat untuk memilih mogok beroperasi. Tak sampai disitu, para supir dan pedagang melakukan aksi unjuk rasake kantor DPRD Kota Bogor untuk mengadukan nasib mereka ke wakil rakyat.
"Yang kami tolak dari revitalisasi Terminal Baranangsiang adalah pembangunan hotel dan mall,"kata Purnomo (45), supir bus Agramas jurusan Bogor-Lebakbulus. Ia mengatakan, keberadaan dua bangunan anyar yang nantinya dikelolah oleh pihak swasta itu jelas menimbulkan dampak buruk bagi seluruh penghuni terminal. Dia mencontohkan, semakin terbatasnya lahan terminal dan kesemrawutan lalu lintas menjadi imbas dari pembangunan hotel dan mall di kawasan terminal.
Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Suharto mengatakan, aksi penolakan yang dilakukan oleh para supir dan pedagang merupakan sesuatu yang wajar. Suharto mengakui, belum maksimalnya sosialisasi serta menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya kepada warga terminal menjadi penyebab utamanya.
"Terminal Baranangsiang harus segera direvitaslisasi karena kondisinya yang sudah tak mendukung layaknya terminal perkotaan,"katanya. Agar tidak mengganggu operasi bus kala revitalisasi berlangsung, Pemkot Bogor telah menyediakan dua terminal sementara bagi 400 bus AKAP dan AKDP di Terminal Bubulak dan Terminal Wangun Tajur.
Sementara itu, imbas dari mogok masal bus menyebabkan ribuan penumpang terlantar dan terpaksa beralih kepada moda transportasi dadakan. "Saya terpaksa menggunakan angkutan dadakan yang disewakan (mobil sedan pribadi) menuju Jakarta. Harganya sebesar Rp 35 ribu per orang hingga Cawang-Uki,"kata karyawan bernama Yuli.
Selain menggunakan moda transportasi dadakan, sejumlah penumpang pun menggunakan jasa kereta api. Peningkatan jumlah penumpang di stasiun pun cukup signifikan. "Ada kenaikan jumlah penumpang sebesar 30 persen. Tercatat, hingga siang jumlah penumpang mencapai 27.442 orang dari rata-rata penumpang yang hanya mencapai 23.284 orang,"kata Kepala Stasiun Bogor Iwan Riyanto.
Situasi Terminal Baranangsiang kembali normal sekitar pukul 11.00 WIB. Petugas dari Polsek Bogor Timur dan DLLAJ berhasil membujuk koordinator bus yang berunjuk rasa di gedung DPRD Kota kembali beraktifitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar